Ahok mencontohkan pengembang Pulau G yaitu PT Agung Podomoro Land (APL) bersedia merubah bentuk pulau sesuai sama arahan Kementerian Lingkungan Hidup serta Kehutanan.
"Prinsip entrepreneur simpel saja. Bila memanglah pemerintah hasil kajian lingkungan harus dirubah bentuk, pergantian saluran, tentu (pengembang) dia turut, " tutur Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (14/9/2016).
Ahok menyebutkan Pulau G yang dikira punya masalah dengan lingkungan serta mengganggu PLTU Muara Kamal, sesungguhnya telah dipotong mulai sejak masa Soeharto jadi Presiden.
"Anda sangka pulau G belum dipotong? Telah dipotong mulai sejak jaman Pak Harto. Jadi pulau G, ada satu pulau juga dibuang Pulau E. Jadi sebenarnya ada 18 pulau semula lantaran mengalangi outlet air panas PLTU, jadi itu dibuang satu pulau" tutur Ahok.
Pada Selasa 13 September malam, Ahok menjumpai Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan mengulas mega proyek reklamasi. Hasil pertemuan itu mengambil keputusan reklamasi Pulau G bisa dilanjutkan dengan lakukan sebagian perbaikan dari beberapa pengembang.
"Tidak ada masalah dengan izin Menko Maritim. Ini izinya terang dari keppres. Menko martim cuma mengkoordinir agar jalan sesuai sama hukum serta ketentuan yang berlaku" Ahok memungkas.
Agen Situs Judi Online Terpercaya dengan memberikan keuntungan tanpa modal serta hadiah jutaan rupiah hanya disini.
0 comments:
Post a Comment