Schneider Siahaan, Direktur Strategis serta Portfolio Utang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan serta Resiko (DJPPR), menerangkan kenaikan berlangsung lantaran ada penarikan utang baru sebesar Rp 54, 26 triliun.
" Kenaikan keseluruhan utang pada bln. Agustus sebesar Rp 78, 47 triliun bersumber dari penarikan utang baru sebesar Rp 54, 26 triliun, " katanya pada detikFinance, Rabu (21/9/2016).
Selain itu ada dampak dari pelemahan rupiah yang berlangsung dalam satu bulan paling akhir. Hingga bikin utang dengan type valuta asing bertambah.
Schneider memberikan, nilai ganti rupiah pada akhir Juli yaitu Rp 13. 094/US$. Sesaat pada akhir Agustus jadi Rp 13. 300/US$.
" Penambahan stock utang valas yang dikonversi dalam rupiah akibat pelemahan rupiah sebesar Rp 24, 21 triliun, " tuturnya.
Situs Judi Bola Online Terpercaya dengan memberikan keuntungan tanpa modal serta hadiah jutaan rupiah hanya disini.
0 comments:
Post a Comment